top of page

Dominasi Chat GPT dan Probabilitas Tenaga Kerja Alternatif

Banyaknya perbincangan tentang profesi yang berkemungkinan hilang dalam beberapa tahun setelah chatbot terbaru besutan OpenAI yang didirikan Elon Musk mengejutkan dunia dengan kemampuannya dalam menulis, menyelesaikan tugas kompleks, dan kemudahan penggunaannya.



Chat GPT mirip ensiklopedia raksasa dengan milyaran informasi yang bisa diajak ngobrol. Tak seperti Google yang hanya mengarahkan ke laman sittus referensi dan informasi yang kita cari, Chat GPT langsung menyajikan informasi dengan bahasa yang mudah kita mengerti berkat teknologi model bahasa besar yang ditanamkan Open AI.


ChatGPT, adalah evolusi terbaru dari keluarga GPT AI penghasil teks. Dua tahun lalu, AI tim sebelumnya, GPT3, mampu menghasilkan opini untuk Guardian, dan ChatGPT memiliki kemampuan lebih lanjut yang signifikan.


AI dilatih pada sampel teks besar yang diambil dari internet, umumnya tanpa izin eksplisit dari penulis materi yang digunakan. Hal itu menimbulkan kontroversi, dengan beberapa berpendapat bahwa teknologi ini paling berguna untuk “pencucian hak cipta” membuat karya turunan dari materi yang ada tanpa melanggar hak cipta.


Salah satu kritik yang tidak biasa adalah Elon Musk, yang ikut mendirikan OpenAI pada 2015 sebelum berpisah pada 2017 karena konflik kepentingan antara organisasi dan Tesla. Dalam sebuah posting di Twitter pada hari Minggu, Musk mengungkapkan bahwa organisasi tersebut "memiliki akses ke database Twitter untuk pelatihan", tetapi dia telah "menghentikannya untuk saat ini".


"Mark my words. AI is far more dangerous than Nukes." – Elon Musk

Gimana menurut kalian?


Tertarik untuk baca lebih? Penjelasan lengkapnya ada di:

0 comments

©2022 by Kesatria Kode

bottom of page